Awan gelap bercengkrama dengan rinai hujan di langit senja. Orkestra natural membahana.
Aku terduduk layu di sudut mihrabku, menunggu limit itu terpecahkan.
Aku tiada pernah menikmati kebosanan,
bosan yg amat menjemukan.
Tiada perkara yg membuatku tuk
trus bertahan di dalam kegalauan, beranjak menyasar kepastian.
Aku tiada pernah menikmati kebosanan,
bosan yg amat menjemukan.
trus bertahan di dalam kegalauan, beranjak menyasar kepastian.
kalutnya jiwa ini tak lagi terelakan dengan hadirnya bayang yg terus
mengusik anganku. Ingin ku berlari & berteriak mengatakan dengan
penuh keterbukaan akan segala yg ku sembunyikan, meski aku hanya
inginkan sementara. Aku lelah dengan atmosfer yg sama sekali tak membuat
kualitas diriku menguat. Jiwaku entah pergi ke mana, aku tak mengerti.
Aku yakin.pasti mampu dalam beberapa bulan ini terwujud segala target..
Dan lagi....
Sunyi di tengah ramainya alam bernyanyi bersama balutan awan hitam, langit mendung & gemuruh air langit jatuh terhempas..
Tak jarang aku terpikir, kenapa yg ku lalui selalu berat? Kala ku melihat orang lain yg begitu mudahnya..
Dan di saat itu pula kebodohanku mengapung, pertanda ringannya keyakinanku.
Tiada kesyukuran, yg ada hanya keluhan.. Maafkan aku Tuhan..
Tersadar aku & betapa bersyukurnya dianugerahi jiwa yg pantang menyerah dg keadaan..
Pasti di sana ada sejuta cara atau jika satu pun pasti tetap ada..
Aku
bersyukur Tuhan... Kau slalu menumbuhkan harapan di kala aku tenggelam
dalam kenyataan, yg ku yakini pasti slalu hadir dlm tiap langkahku
mewujudkn smua impianku..
Ampuni aku jika terlalu meratapi bukan menghayati arti hidup...
Sunyi di tengah ramainya alam bernyanyi bersama balutan awan hitam, langit mendung & gemuruh air langit jatuh terhempas..
Dan di saat itu pula kebodohanku mengapung, pertanda ringannya keyakinanku.
Tiada kesyukuran, yg ada hanya keluhan.. Maafkan aku Tuhan..
Pasti di sana ada sejuta cara atau jika satu pun pasti tetap ada..
Ampuni aku jika terlalu meratapi bukan menghayati arti hidup...
0 komentar:
Posting Komentar